-->

4 Jenis Cacing Pakan Burung yang Aman


Ternyata tidak semua jenis cacing aman untuk pakan burung. Oleh karena itu, Anda harus selektif memilih jenis cacing yang baik untuk burung.

Saat ini, jenis cacing yang banyak diternak berasal dari famili Megascolicidae dan Lumbricidae dengan Lumbricus, Eiseinia, Pheretima, Perionyx, Diplocardi dan Lidrillus.

Namun, diantara jenis cacing tersebut ada beberapa yang populer yaitu cacing tanah, seperti cacing Pheretima, cacing Perionyx, dan cacing Lubricus.

Ketiga jenis cacing tanah ini suka makan bahan-bahan dari pupuk kandang dan sisa tanaman. Beikut beberapa jenis cacing yang hidup di tanah.

Jenis Cacing Tanah

1. Lumbricus

Bentuk cacing ini pipih dengan segmen sekitar 90-195vdan klitelum pada segmen 27-32. Saat bertarung, jenis cacing ini sering kalah dari jenis lain karena tubuhnya lebih kecil.

Namun apabila cacing Lumbricus diternak, maka ukuran tubuhnya bisa menyamai atau melebihi jenis cacing lain.

2. Pheretima

Cacing Pheretima mempunyai jumblah 95-150 segmen. Letak klitelumnya pada segmen ke 14-16. Tubuh cacing ini berbentuk gilik panjang dan silindris warna merah agak keunguan.

Beberapa cacing tanah jenis Pheretima seperti cacing merah, cacing koot, dan cacing kalung.

3. Perionyx

Bentuk cacing Perionyx ini gilik berwarna ungu tua sampai merah kecoklatan. Cacing ini mempunyai jumblah segmen 75- 165 dan klitelumnya terletak pada segmen 13-17.

Tahukah Anda, Perionyx termasuk cacing yang manja. Artinya siapa saja yang memelihara cacing tersebut pasti memerlukan perhatian yang lebih serius.

Dari ketiga jenis cacing tersebut yang paling unggul adalah cacing Limbricus rubellus. Alasannya karena produktivitas cacing tersebut tinggi (penambahan berat tubuh, produk telur atau anakan dan produksi bekas cacing) seta tidak banyak bergerak.

Manfaat Cacing Dalam Kehidupan Manusia

Cacing dianggap menjijikan oleh sebagian orang. Namun, ternyata manfaat cacing sangat menguntungkan jika di kelola dengan baik.

1. Menyuburkan Tanah

Misalnya, dalam bidang pertanian, cacing dapat menghancurkan semua bahan organik sehingga bisa memperbaiki aerasi dan stuktur tanah. Dari bantuan cacing tadi lahan tanah menjadi subur dan penyerapan nutrisi oleh tanaman menjadi lebih baik.

Adanya cacing tanah dapat meningkatkan populasi mikroba yang menguntungkan tanaman.

2. Bahan Makanan Ternak

Cacing tanah mengandung protein, lemak, dan mineral yang tinggi. Dari kandungan tersebut, cacing tanah dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak seperti unggas, ikan, udang, burung kicau, dan kodok.

Nanti cacing dapat menggantikan bahan baku makanan unggas. Sebab, bahan pakan unggas yang berprotein tinggi dan berasal dari hewan cukup mahal harganya. Sehingga cacing tanah bisa dijadikan alternatif mengatasi kelangkaan masalah protein hewani pada unggas.

3. Bahan Baku Obat

Mungkin belum banyak yang tahu bahwa cacing tanah dapat meredakan demam, menurunkan tekanan darah, menyembuhkan bronchitis, reumatik sendi, sakit gigi, hingga tipus.

4. Bahan Baku Kosmetik

Cacing tanah sendiri bisa di olah sebagai pelembab kulit dan bahan baku pembuatan lipstik. Untungnya para wanita tidak diberi tahu kandungan pada kosmetik tersebut. Jika mereka tahu, mungkin tak ada yang mau menggunakannya. hehehe...

Kandungan Gizi Pada Cacing

Menurut penelitian para ahli, cacing tanah memiliki kandungan protein sekitar 72%. Protein tersebut dikategorikan sebagai protein murni.

Cacing tanah memiliki kandungan protein lebih tinggi ketimbang ikan teri dalam campuran ransum unggas dan bekicot. Soalnya, masing-masing kandungan protein dalam kedua hewan tersebut cuma 58-67% dan 60%.

Apalagi jika protein cacing tanah dibandingkan dengan sumber protein dari bahan tanaman, seperti bungkil kedele, bungkil kelapa dan lain-lain. Biasanya kandungan protein tanaman lebih rendah dari protein cacing.

Selain itu, kandungan arginin pada cacing tanah berkisar 10,7%, tryptophan 4,4%, dan tyrosin 2,25%.

Tidak heran, banyak orang ingin menjadikan cacing tanah sebagai pengganti tepung ikan dalam ransum unggas. Sehingga dapat menghemat pemakaian bahan biji-bijian sampai 70%.

Walau kandungan protein dan argininnya tinggi, akan tetapi penggunaan cacing tanah dalam ransum unggas disarankan tidak lebih dari 20%.

Jenis Burung yang Bisa Makan Cacing

Sebenarnya burung apa saja boleh diberi cacing, asalkan burung tersebut menyukainya. Namun, selama ini jenis burung yang sangat suka dengan cacing adalah burung Anis Kembang dan Anis Merah.

Meski begitu, burung lainnya ternyata juga menyukai cacing, seperti burung Murai Batu, Kacer, Cendet, Jalak, dan lain-lain.

Jenis Cacing yang Aman Untuk Burung Kicau

1. Cacing Kristal atau cacing merah (lumbricus rabbelus)

Sebenarnya cacing keristal lebih disukai ikan. Namun, pada kenyataannya cacing merah juga bisa dijadikan makanan tambahan burung.

Biasanya ikan yang suka makan cacing merah adalah louhan. Cacing ini dijual dalam kantong plastik yang diberi serbuk sagu dan tanah.

Selain louhan, ikan lain yang suka mengonsumsi cacing tersebut antara lain wader, tawes, lokas, jelawat, grass karp, dan mujair.

Ikan di rawa juga suka makan umpan ini seperti ikan sepat, betik, gurameh serta lele.

Kalau sudah dewasa, cacing kristal bisa bertambah panjang sampai 10-15 cm dan berwarna merah kecoklatan.

2. Cacing bayam (eisenia sp)

Kenapa disebut cacing bayam, karena cacing ini bisa hidup disawah atau di sayuran yang membusuk. Cacing ini terbilang besar karena bisa tumbuh sampai 40 cm dan warnanya merah pucat.

Burung kicau yang menyukai cacing bayam. Selain burung, ada juga yang suka dengan cacing bayam yaitu ikan gabus, betutu, jambal, baung, dan lele.

Ukuran cacing ini bisa sangat panjang, jadi Anda harus memotongnya terlebih dahulu sebelum diberikan ke burung kesayangan Anda.

3. Cacing tanah (lumbricus terestris)

Di Jawa, cacing tanah disebut sebagai cacing uker karena bentuknya melengkung atau mlungker (bahasa Jawa) bila dipegang.

Cacing ini memiliki segmen-segmen yang jelas. Warna cacing tanah hitam gelap sampai abu-abu. Cacing tanah mempunyai diameter tubuh paling besar diantara cacing lainnya. Oleh karena itu, Anda perlu memotong-motong tubuhnya sebelum diberikan ke burung.

4. Cacing fosfor (lubricus sp)

Beda dengan cacing lainnya, cacing fosfor kalau dipencet tubuhnya dapat mengeluarkan getah putih yang sangat lengket. Cairan putih tersebut mengandung fosfor, jadi terlihat menyala di malam hari.

Agar mudah mengenalinya, ciri khas cacing fosfor yaitu memiliki warna merah kecoklatan. Cacing fosfor cukup lincah gerakannya sehingga perlu dimatikan sebelum diberikan kepada burung.

Selain pakan burung, cacing jenis ini banyak di budidayakan untuk bahan baku obat. Kalau sudah besar, cacing ini bisa berukuran sampai 30 cm.

Itulah sejumblah cacing yang aman diberikan kepada burung kicau kesayangan Anda. Untuk jenis cacing lainnya kurang disarankan mungkin karena kandungannya yang tidak baik untuk dikonsumsi burung.

Jadi, pilihlah cacing yang sudah terbukti aman untuk burung Anda daripada harus menanggung risiko yang membahayakan. Kalau burung Anda menyukai cacing, tidak ada salahnya memberikan jenis cacing lain dari empat cacing yang aman untuk burung.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "4 Jenis Cacing Pakan Burung yang Aman"

Post a Comment

"Terimakasih sudah mau mampir di blog sederhana ini, jika ada yang mau sobat tanyakan silahkan ketikan komentar sobat dibawah ini."

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel